Manajemen
event adalah suatu kejadian-kejadian yang terjadi pada saat tertentu yang
digunakan untuk mengatur, membimbing, dan memimpin semua orang yang menjadi
bawahannya agar usaha yang sedang dikerjakan dapat mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya pasa suatu badan organisasi tertentu.
Event dalam bahasa Indonesia adalah
penyelanggaraan sebuah acara yang dilakukan sebuah organisasi atau perusahaan.
Atau bisa dikatakan event merupakan suatu kegiatan yang dapat menjadikan nama
perusahaan diingat dan dapat meningkatkan image perusahaan. Merancang acara
tertentu lebih dikenal dengan peristiwa khusus atau (special event). Special event
pada hakikatnya dipilih dalam jangka waktu, tempat dan juga objek tertentu yang
khusus sifatnya untuk mempengaruhi target audiens
(Ruslan, 2005:13).
Humas merupakan kegiatan komunikasi
anatara organisasi dengan publiknya. Seorang humas tidak lepas dari upaya yang
terencana dari sebuah organisasi untuk menciptakan hubungan yang saling
bermanfaat dengan berbagai publiknya. Humas merupakan fungsi manajemen yang
khas agar dapat menunjang kegiatan manajemen untuk mencapai tujuan dalam suatu
perusahaan. Kemampuan yang harus dimilki oleh manajemen humas adalah how management skill is getting things done
through the people (kemampuan dibidang manajemen adalah bagaimana membuat
suatu keberhasilan pelaksanaan program kerja melalui orang lain) (Ruslan,
2006:13).
Maka terdiri fungsi
manajemen humas (public relations management) (a) menunjukan kegiatan tertentu
(action), (b) kegiatan yang jelas (activities), (c) adanya perbedaan khas
dengan kegiatan lain (different), (d)
terdapat suatu kepentingan tertentu (important),
(e) adanya kepentingan bersama (common
interest), (f) terdapat komunikasi dua arah timbale balik ( reciprocal two ways traffic communication)
(Ruslan, 2006:18).
Peran humas
sangatlah penting dalam pengambilan
keputusan sebuah manajemen. Menurut F. Rachmadi secara struktral public relations merupakan integral dari
suatu organisasi atau perusahaan, dimana itu dalah salah satu fungsi dari
manajemen modern. Public relations
menyelenggarakan komunikasi timbal balik antara organisasi dan lembaga untuk
menciptakan saling pengertian (public
understanding) dan juga dukungan publis (public support) bagi terciptanya sebuah tujuan dan langkah sebuah
lembaga. Semua itu ditunjukan untuk mengembangkan pengertian dan kemauan baik (goodwill) publiknya, Serta untuk
memperoleh opini publik yang menguntungkan dan adanya hubungan yang harmonis
dengan publik. (Soemirat dan Ardianto, 2008:89)
Peran humas
sangatlah penting dalam pengambilan
keputusan sebuah manajemen. Menurut F. Rachmadi secara struktral public relations (humas) merupakan
integral dari suatu organisasi atau perusahaan, dimana itu dalah salah satu
fungsi dari manajemen modern. Public
relations (humas) menyelenggarakan komunikasi timbal balik antara
organisasi dan lembaga untuk menciptakan saling pengertian (public understanding) dan juga dukungan
publis (public support) bagi terciptanya sebuah tujuan dan langkah sebuah
lembaga. Semua itu ditunjukan untuk mengembangkan pengertian dan kemauan baik (goodwill) publiknya, serta untuk
memperoleh opini publik yang menguntungkan dan adanya hubungan yang harmonis
dengan publik. (Soemirat dan Ardianto, 2008:89)
Pada proses manajemen
sendiri mengacu pada fungsi manajemen, Planning,
Organizing, Controling, dan Evaluating.
Planning adalah penyusunan dan
penetapan tujuan dan juga perencanaan. Organizing
adalah pengorganisasian, pembentukan tugas atau bisa dikatakan sebagai
pengelompokan kerja. Actuating adalah pelaksanaan program atau kegiatan. Controling yakni pengawasan dan control
apabila mengalami hambatan ditengah pelaksananaan program. Dan evaluating adalah evaluasi atau
mendeteksi permasalahan, kekurangan atau kelemahan yang terjadi sebagai ulasan
bagi manajemen dari suatu program atau kegiatan. Dengan dimasukannya unsur
menejerial peluang keberhasilan sebuah kegiatan terbuka besar dan lebar, yang mampu
membangun kredebilitasdan citra perusahaan (Ruslan,1998:3).
Manajemen dalam hal
strategi mempunyai peran untuk membantu perusahaan menyesuaikan diri dari
perubahan lingkungan usaha. Perubahan lingkungan tentu mempengaruhi prestasi
sebuah perusahaan dalam meraih keutungan atau member konstribusi kepada
pihak-pihak yang terkait. Public relation memeiliki peranan penting dalam
keefektifan sebuah organisasi dengan membangun hubungan jangka panjang dengan
lembaga-lembanga strategis. Menurut Cutlip dan Center (dalam Kasali, 1994)
proses praktik humas merupakan pendektan manajerial.
Proses manajerial
tersebut terdiri dari fact finding,
planning, communication, dan evaluation.
Yang pertama, Fact finding adalah mencari dan mengumpulkan fakta atau data
sebelum melakukan tindakan. Dimana humas harus dapat mengidentifikasi masalah
dan mengenal penyebabnya. Kedua, Planning
adalah bedasarkan fakta membuat rencana tentang apa yang harus dilakukan dalam
menghadapi berbagai masalah itu. Pada tahap ini seorang humas ketika sudah
mengetahui penyebabnya timbulnya permasalahan maka humas harus sudah siap
dengan langkah-langkah serta pemecahan atas sebuah masalah. Ketiga, Communicating adalah rencana yang
disusun dengan baik sebagai hasil pemikiran yang matang bedasarkan fakta dan
data, dan kemudian dikomunikasikan atau dilakukan dengan kegiatan
operasional. Keempat, evaluation adalah penilaian terhadap
kegiatan yang sudah dilaksanakan dari awal sampai dengan akhir. Aktivitas humas
selalu dimulai dengan mengumpulkan fakta dan di akhiri dengan pengumpulan
fakta. Hal ini dilakukan suntuk mengetahui apakah prosesnya sudah selesai atau
belum. Dan seorang humas perlu melakukan evaluasi atas langkah-langkah yang
telah diambil.
Manajemen dalam hal
strategi mempunyai peran untuk membantu perusahaan menyesuaikan diri dari
perubahan lingkungan usaha. Perubahan lingkungan tentu mempengaruhi prestasi
sebuah perusahaan dalam meraih keutungan atau member konstribusi kepada pihak-pihak
yang terkait. Public relations memiliki peranan penting dalam keefektifan
sebuah organisasi dengan membangun hubungan jangka panjang dengan
lembaga-lembanga strategis. Menurut Cutlip dan Center (dalam kasali dan
abdurachman) proses public relations
merupakan pendektan manajerial. Proses manajerial tersebut terdiri dari fact finding, planning, communication,
dan evaluation. Fact finding adalah mencari dan mengumpulkan fakta atau data
sebelum melakukan tindakan. Planning
adalah bedasarkan fakta membuat rencana tentang apa yang harus dilakukan dalam
menghadapi berbagai masalah itu. Communicating
adalah rencana yang disusun dengan baik sebagai hasil pemikiran yang matang
bedasarkan fakta dan data, dan kemudian dikomunikasikan atau dilakukan dengan
kegiatan operasional. Dan yang terakhir
adalah evaluation adalah mengadakan evaluasi tentang suatu kegiatan apakah
tujuan yang direncanakan sudah tercapai atau tidak.
Dalam melaksanakan
sebuah kegiatan, dibutuhkan sebuah cara atau strategi public relations atau humas yang mempengaruhi berjalannya kegiatan
tersebut. Ahmad S. Adnansaputra menhgatakan bahwa strategy adalah bagian terpadu dari recana (plan), sedangkan renana
merupakan bagia dari perencananaan (planning),
yang dimana perencanaan merupakan alah satu fungsi dasar dari proses manajemen
(Ruslan,1998:106). Pada proses manajemen sendiri mengacu pada fungsi manajemen,
Planning, Organizing, Controling,
dan Evaluating.
Planning
adalah penyusunan dan penetapan tujuan dan juga perencanaan. Organizing adalah pengorganisasian,
pembentukan tugas atau bisa dikatakan sebagai pengelompokan kerja. Actuating
adalah pelaksanaan program atau kegiatan. Controling
yakni pengawasan dan control apabila mengalami hambatan ditengah pelaksananaan
program. Dan evaluating adalah
evaluasi atau mendeteksi permasalahan, kekurangan atau kelemahan yang terjadi
sebagai ulasan bagi manajemen dari suatu program atau kegiatan. Dengan
dimasukannya unsur menejerial peluang keberhasilan sebuah kegiatan terbuka
besar dan lebar, yang mampu membangun kredebilitasdan citra perusahaan
(Ruslan,1998:3).
Dalam sebuah strategi public relations terdapat strategi
manajemen yang memperngaruhi rencana strategi atau rencana jangka panjang
perusahaan. Pearce dan Robison, mengembangkan langkah-langkah strategic management antara lain yang pertama, mengembangkan company profile
yang mencerminkan kondisi internal perusahaan dan kemampuan yang dimilikinya. Kedua, Penilaian terhadap lingkungan
eksternal perusahaan, baik dari segi strategi maupun secara umum. Ketiga, Analisis terhadap peluang yang
tersedia dari ruang lingkup lingkungan yang sudah dipilih. Keempat, Mengidentifikasi atas pilihan yang dikehendaki untuk
memenuhi tuntutan kondisi perusahaan.
Kelima,
Pemilihan strategi atas objektif yang dibutuhkan untuk mencapai objectibve
tersebut. Keenam, Mengembangkan
objective jangka pendek dan juga jangka panjang. Ketujuh, Mengimplementasikan atas hasil dengan menggunakan sumber
yang tercantum pada budget dan mengembangkan rencana tersebut dengan sumber
daya manusia, struktur, dan teknologi. Kedelapan,
Melakukan review atau evaluasi atas apa yang sudah dicapai ( Soemirat dan Ardianto, 2008:92).
assalamualaikum.. maaf cuman mau bilang kalau warna tulisannya dibuat yang agak gelap dikit yaa.. soalnya kalau warnanya kayak gini pusing bacanya.. ^__^" terima kasih..
BalasHapussebenarnya yang palig dominan membuat pusing itu backgroundny semacam 'polkadot' wrna warni itu.
BalasHapusketika buka blog, blm baca pun saya sudh pusing
saran sis :D
good..thanks
BalasHapusSebuah pembahasan yang bagus dan menarik. Sangat membantu untuk tugas saya. Terimakasih.
BalasHapus