Humas merupakan bagian
penting dari sebuah organisasi atau perusahaan. Seperti yang didefinisikan oleh
Cutlip, Center dan Broom bahwa humas adalah fungsi manajemen yang membangun dan
mempertahankan hubungan yang saling menguntungkan antara organisasi dengan
publiknya sebagai penentu kesuksesan organisasi (Cutlip, 2000:6). Humas juga
merupakan alat dari manajemen untuk membantu mencapai tujuan organisasi,
merumuskan filosofi organisasi menjadi fasilitator dalam perubahan sosial.
Humas menjalin komunikasi dengan seluruh publik baik internal maupun eksternal
untuk membangun relasi yang positif agar adanaya realisasi anatar tujuan sebuah
organisasi dan juga harapan yang ditimbulkan dari lingkungan sekitar.
Fungsi dan peran humas
dalam organisasi sangatlah penting dalam menunjang sebuah kegiatan organisasi
itu sendiri. Cutlip, Centre dan Canfield mengatakan bahwa fungsi humas terdiri dari
yang pertama, humas menunjang
aktifitas utama sebuah manajemen dalam mencapai tujuan bersama. Kedua, membina hubungan yang harmonis
antara organisasi dengan publiknya. Ketiga,
mengidentifikasikan segala sesuatu yang berkaitan dengan opini, persepsi, dan
tanggapan masyarakat terhadap organisasi institusi yang diwakili. Keempat, melayani kepentingan publiknya
dan memberikan saran kepada pimpinan untuk tujuan dan manfaat bersama. Kelima, menciptakan komunikasi dua arah
timbal balik dan mampu mengatur arus informasi, publikasinya, serta pesan yang
disampaikan oleh institusinya.
Adapun bagian-bagian
fungsi dari humas, yaitu pertama, hubungan
internal adalah bagian khusus dari humas yang membangun dan mempertahankan
hubungan yang baik dan juga bermanfaat bagi organisasi untuk mencapai
kesuksesaannya. Kedua, publisitas
adalah informasi yang disediakan oleh sumber luar yang digunakan oleh media
karena informasi tersebut mempunyai nilai berita. Ketiga, advertaising adalah
informasi yang ditempatkan di media oleh perusahaan ataupun sponsor untuk
mendapakan ruang serta waktu dalam penempatan informasi tersebut. Keempat, press agentry adalah penciptaan berita dan peristiwa yang bernilai
berita untuk menarik perhatian media massa dan mendapatkan perhatian publik. Kelima, public affairs adalah bagian khusus dari humas yang membangun\ dan
mempertahankan hubungan dengan pemerintah dan juga komunitas. Keenam, lobbying adalah berfungsi untuk
menjalin dan memelihara hubungan kepada pihak yang terkait. Ketujuh, manajemen isu
adalah proses proaktif dalam mengantisipasi, mengidentifikas, mengevaluasi
isu-isu kebijakan publik. Kedepan,
hubungan investor adalah merupakan bagian humas dalam perusahaan korporat yang
membangun dan menjaga hubungan bermanfaat dan saling menguntungkan dengan
stakeholder dan pihak lainnya. Kesembilan,
pengembangan adalah bagian khusus humas dalam organisasi nirbala yang bertugas
untuk membangun dan memelihara hubungan dengan donor atau anggota dengan tujuan
mendapatkan dana dan dukungan sukarela (Cutlip, 2000: 11-27).
Sedangkan menurut
(Ruslan, 2005:10-11) mengatakan bahwa terdapat empat fungsi utama humas yaitu pertama, sebagai communicator dalam kegiatan komunikasi pada organisasi perusahaan.
Dan prosesnya itu berlangsung dua arah timbal balik (two way traffic reciprocal communication). Di mana hal ini
menjadikan satu pihak melakukan fungsi komunikasi dalam bentuk penyebaran
informasi, dan pihak lain bekomunikasi secara langsung dalam bentuk penyampain
pesan dan menciptakan public opinion.
Yang kedua, humas berfungsi untuk
membangun atau membina hubungan (relationship)
yang positif dan juga baik dengan pihak lain. Pihak lain tersebut adalah target
audiens baik public internal dan
eksternal. Khususnya yaitu dalam menciptakan saling mempercayai (mutually understanding) dan juga saling
memperoleh keuntungan atau manfaat bersama (mutually
symbiosis) antara organisasi perusahaan dan publiknya.
Ketiga,
humas mempunyai peranan sebagai back
management. Humas sangat melekat dengan fungsi manajemen, yang berarti
tidak bisa dipisahkan dari manajemen. Keempat,
humas berfungsi untuk menciptakan citra perusahaan atau lembaga (corporate image) yang merupakan tujuan (goals) dari aktivitas program kerja
humas baik untuk promosi dan publikasi.
Humas mempunyai peran
penting dalam sebuah perusahaan. Peran humas yaitu membina hubungan baik dengan
pihak-pihak terkait melalui proses komunikasi. Pihak-pihak tersebut adalah khalayak
yang menjadi sasaran seorang humas dan stakeholders. Stakeholders adalah setiap
kelompok yang berada didalam maupun luar perusahaan yang mempunyai peran dalam
menentukan keberhasilan suatu perusahaan (Kasali, 1994:63). Stakeholders
dikelompokan menjadi dua, yaitu stakeholders internal dan juga stakeholders
eksternal. Maka dari itu humas mempunyai peran penting terhadap perusahaan agar
dapat membina hubungan saling percaya, baik dengan pihak luar maupun pihak
dalam perusahaan.
Stakeholders internal
memiliki beberapa unsur didalamnya yaitu pertama,
pemegang saham. Pemegang saham bisa dikatakan adalah sebagai pemilik
perusahaan. Seorang praktisi humas harus dapat memahami karakter pemilik saham
dan juga menanamkan pemahaman kepadanya tentang ruang lingkung pekerjaan
seorang humas. Kedua, adalah manajer
and top executives. Manajer and top executives merupakan bagian dari khalayak
sasaran humas, karena manajer adalah salah satu sasaran pembajakan oleh
perusahaan lain. Artinya manajer merupakan seorang yang bertanggung jawab oleh
sebuah perusahaan dibawah seorang kepemilikan saham. Ketiga, adalah karyawan. Yang dimaksud dengan karyawan adalah
orang-orang didalam perusahaan yang tidak mengambil jabatan struktural. Humas
sangat penting untuk menangangi seorang karyawan karena karyawan merupakan
ujung tombak bagi perusahaan, apalagi bagi perusahaan yang menawarkan jasa.
Hanya dengan memberikan perhatian yang baik, karyawan dapat memperbaiki
pelayanannya. Tidak hanya itu, karyawan juga merupakan suatu kekuatan dalam
perusahaan. Praktisi humas pada umumnya menggunakan MBWA (Managing by Walking Around) untuk memperoleh simpati karyawan.
(Kasali, 1994: 66-72).
Dari penjelasan
tersebut menekankan bahwa humas tidak terlepas dari upaya terencana dari sebuah
organisasi untuk menciptakan hubungan yang saling bermanfaat dengan publiknya.
Akan tetapi organisasi atau perusahaan pun tidak terlepas dari aktivitas
seorang humas. Dimana semua yang berkaitan dengan perusahan merupakan salah
satu tanggung jawab seorang humas. Artinya seorang humas perlu mengetahui semua
aktivitas organisasi atau perusahannya tersebut. Bukan hanya yang berkaitan
dengan eksternal saja, akan tetapi pada bagian yang internal pun sangat
penting.